Ingin Menjadi Ahli Arkeolog? Ini Yang Harus Anda Ketahui

Arkeolog

Society for American Archaeology (SAA) mendefinisikan arkeologi sebagai penggunaan sisa-sisa material untuk mempelajari sejarah manusia kuno atau baru-baru ini. Seorang siswa yang mengambil kursus di lapangan mungkin menganalisis sisa-sisa fisik peradaban yang telah lama mati untuk memastikan siapa mereka, apa yang mereka lakukan, dan bagaimana masyarakat mereka berfungsi. Siswa mungkin menemukan arkeologi sebagai bidang studi yang menghibur dan informatif.

Sementara budaya populer meromantisasi para arkeolog, dalam kehidupan nyata, banyak pekerjaan mereka dilakukan dalam batas-batas laboratorium, menganalisis data dan artefak yang dikumpulkan dari lapangan, jelas sebuah artikel US News & World Report . Saat melakukan kerja lapangan, para arkeolog menghabiskan banyak waktu di penggalian situs dengan kunjungan ke tempat-tempat eksotis. Siswa yang tertarik untuk menjadi arkeolog dan mendapatkan akses ke beragam sumber daya budaya harus mempertimbangkan untuk mengejar gelar yang lebih tinggi, seperti Master of Arts dalam Sejarah .

Apa yang Dilakukan Seorang Arkeolog?
Para arkeolog sedikit mirip dengan detektif sejarah. Dengan menggunakan petunjuk yang dipastikan dari artefak atau tulisan, mereka menyatukan peradaban atau masyarakat. Terkadang, pekerjaan ini membutuhkan banyak penggalian, baik secara fisik maupun metaforis. Mahasiswa yang tertarik untuk menjadi seorang arkeolog biasanya membatasi studi mereka di wilayah tertentu. Mengetahui daerah setempat dan masa lalunya yang baru dan kuno dapat mendukung keberhasilan yang lebih besar di lapangan.

Keterampilan dan Kompetensi yang Diperlukan
Arkeologi adalah bidang yang menuntut, dan siswa yang memulai perjalanan ini untuk menjadi arkeolog harus memiliki berbagai alat untuk melakukan pekerjaan itu.

Arkeolog

Kemahiran Bahasa Kuno dan Modern
Bahasa dan budaya mendefinisikan peradaban yang berbeda. Untuk sepenuhnya memahami masyarakat, arkeolog harus memiliki setidaknya tiga tahun studi di tingkat universitas dalam bahasa atau bahasa yang relevan dengan wilayah studi pilihan mereka. Selain itu, siswa harus membiasakan diri dengan bahasa modern daerah tersebut, karena memiliki aplikasi praktis di lapangan. Jika teks tertulis masyarakat ada, mempelajari bahasa akan membantu menguraikan detail yang mungkin tidak terlihat jelas dari artefak.

Gelar yang ada
Mahasiswa yang ingin menjadi arkeolog harus memiliki gelar yang sudah ada, seperti gelar dalam seni, sejarah, atau bahasa, yang menyediakan platform untuk ekspansi ke gelar arkeologi. Gelar berbasis sains juga dapat mendahului arkeologi, membawa inovasi dan pengembangan ke lapangan. Mahasiswa dengan gelar di bidang fisika, kimia, atau geologi, misalnya, dapat dengan mudah menyesuaikan kompetensinya dengan ranah penelitian arkeologi.

Pengetahuan dan Pengalaman Praktis
Siswa yang ingin menjadi arkeolog harus memiliki latar belakang dasar tentang bagaimana berfungsi di lapangan melalui kerja sukarela, terutama di penggalian di tempat. Dengan mengambil bagian dalam program sukarelawan dan magang, siswa dapat mempelajari teknik penting untuk aplikasi siap saat memulai bagian praktis dari program gelar.

Komunikasi yang Efektif dan Tepat
Arkeolog harus memiliki keterampilan untuk beralih antara jargon di lapangan dan pidato umum untuk berkomunikasi secara efektif karena bagian dari tanggung jawab mereka adalah mendidik publik tentang temuan mereka. Untuk tujuan ini, seorang arkeolog yang sukses harus berkomunikasi secara efisien, baik menulis makalah di jurnal kepada rekan-rekannya atau memberikan betberry.

Pengertian Teknologi
Sementara arkeologi sebagian besar berurusan dengan masa lalu, menggunakan teknologi modern diperlukan untuk mengumpulkan dan menganalisis data untuk menghasilkan hasil yang berarti. Teknologi seperti sistem informasi geografis (GIS) dan desain berbantuan komputer (CAD) membantu mengubah hasil penelitian yang tidak berwujud menjadi sesuatu yang dapat dihargai oleh siapa pun. CAD memungkinkan pembuatan model yang dapat dicetak menggunakan teknik pencetakan 3D yang canggih. CAD juga menawarkan metode untuk berinteraksi dengan data yang tidak lengkap untuk menarik kesimpulan dengan lebih baik.

Baca juga artikel kami tentang Berapa Banyak Penghasilan Arkeolog?

Selain itu, aplikasi seperti ArcGIS (yang memungkinkan para arkeolog mengembangkan sistem basis data spasial untuk analisis) dan Ilium (yang dapat digunakan untuk membuat katalog dan mengekspor temuan) menyusun beberapa kompetensi teknologi inti yang digunakan para arkeolog dalam pekerjaan lapangan mereka.